Minggu, 16 Oktober 2011

SBY Minta Ada Pendidikan Kewarganegaraan untuk Napi Anak

Luhur Hertanto - detikNews


Jakarta - Berbeda dengan peserta didik lain seusianya, warga binaan di LP Anak perlu
mendapat pendidikan kewarganegaraan. Agar mereka usai menjalani masa
hukumannya dapat menjadi warga negara yang lebih baik.


"Diperlukan lagi pendidikan khusus untuk mengembalikan anak ke jalan yang
benar, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pelajaran tentang kepribadian, cara pandang dan kesadaran untuk menjadi warga negara yang baik, good citizen," kata Presiden SBY, Selasa (17/2/2010).


Hal ini disampaikannya di sela-sela peninjauannya ke LP Anak kelas IIA,
Tangeran, Banten. Selama beberapa jam di sana, Presiden dan rombongan meninjau berbagai fasilitas dan sarana yang tersedia bagi warga binaan.


Salah satunya adalah sarana pendidikan. Di samping mata pelajaran yang lazim
diajarkan di SD dan SMP, pihak LP memberi porsi yang khusus pada pendidikan
agama sebagai upaya perbaikan dan pengembangan moral warga binaan.


Caranya adalah dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pondok pesantren agar mengirimkan tenaga pengajarnya. Ada pula warga binaan yang telah memenuhi syarat tertentu, sengaja dikirim untuk belajar ke pondok pesantren mitra LP Anak.


"Untuk membuat anak menjadi lebih baik, saya rasa pendidikan pesantren saja
belum cukup. Sebenarnya tidak ada kelainan psikologis, mereka hanya khilaf.
Karena itu saya meminta pendidikan di LP itu juga diberikan mata pelajaran
kewarganegaraan, dengan mendatangkan guru khusus dan disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh anak," ujar SBY usai mendapat paparan Kalapas LP Anak, Priyadi, di atas.


Khusus kepada jajaran aparat LP Anak dan semua pihak yang terlibat dalam
pendidikan, Presiden SBY menyampaikan rasa hormat dan penghargaannya terhadap peran penting mereka selama ini. "Mengembalikan mereka yang tersesat ke arah benar, ini pahalanya luar biasa," kata SBY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar